Ramah Lingkungan

Kamis, 15 September 2011

Arsitektur Ramah Lingkungan

PENERAPAN T = W - D --> DI INDONESIA

 KONSTRUKSI BAMBU

Diantara penerapan T = W - D di Indonesia menurut pendapat saya adalah sebagai berikut :

1. Dipelopori Oleh GBCI

JAKARTA, (PRLM).- Secara ekonomi keuntungan penerapan “green building” sangat nyata dan terukur, terutama dari sisi penghematan energi. Halitu dikatakan Naning Adiwoso, Chairperson Green Building Council Indonesia (GBC INDONESIA), di Jakarta, Jumat (9/9).

Sert diketahui, sebuah gedung komersil yang mengikuti standard penilaian Greenship biasanya mampu melakukan penghematan energi antara 26-40% setiap bulannya.

Penghematan tersebut bersumber dari berkurangnya volume penggunaan AC, penerangan gedung dan tak ketinggalan penghematan penggunaan air.

Efek positif yang sangat besar dari penerapan standarisasi green building sudah selayaknya menjadi acuan Indonesia dalam menerapkan standarisasi green building terhadap bangunan-bangunan komersial.

Soal standar yang dipakai, kata Naning, Indonesia berhak menentukannya sendiri. Sebagai gambaran, dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal, GBC INDONESIA telah menetapkan Greenship sebagai rating tools. Greenship adalah sistem penilaian yang menjembatani konsep bangunan ramah lingkungan dan prinsip keberlanjutan dengan praktik yang nyata.

Dengan demikian, penerapan standarisasi green building di Indonesia dapat secara maksimal membantu program pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Ir. Rana Yusuf Nasir, Direktur Rating & Teknologi GBCI menjelaskan bahwa Indonesia juga harus menerapkan GREEN Performance yaitu bagaimana nilai-nilai filosofi mengenai ramah lingkungan itu diterapkan, melalui antara lain Greenship Rating Tools. Yaitu pemahaman bagaimana dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam, meminimalisir dampak lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup yang sehat dan nyaman.

"Green Building tidak hanya dilihat dari pembangunannya yang memenuhi kriteria. Tapi juga harus dilihat bagaimana konservasi dan efisiensi energi yang diterapkan di gedung itu. Juga penanganan masalah air yang harus hemat, sumber material pembangunannya yang ramah lingkungan dan pengelolaan lingkungannya, haruslah terpadu dan menghasilkan bangunan yang betul-betul hijau," tambah Rana.

GBC INDONESIA akan mengadakan perhelatan berupa Grand Launching Green Building Council Indonesia di Ballroom Pullman Hotel – Central Park, Podomoro City, Jakarta Barat, 20 September 2011. (A-78/A-26).***

2. MENGGANTI PERMUKAAN TANAH YANG TERTUTUP BANGUNAN DENGAN LOBANG

AIR PERMUKAAN


Prof. Dr. Soenyoto dari UGM menciptakan sebuah rumus untuk menghitung Volume lubang dalam tanah untuk menampung air hujan sebelum air diteruskan serapan tanah.
Volume lubang tersebut harus didasarkan pada luas permukaan tanah yang tertutup oleh tapak bangunan dan unsur - unsurnya, jalan, termasuk block beton, beton rabat yang menutupi halaman, sehingga tanahnya tidak dapat menyerap air hujan. Tujuan dari lubang yang dibuat untuk memperbaiki kualitas air tanah dan mensuply air tanah yang pemasukannya berkurang akibat tertutup oleh tapak bangunan dan bagian-bagiannya.

3. PENGGUNAAN ENERGI NON FOSIL

Penggunaan energi non fosil semakin digalakkan dan termasuk aplikasinya dalam desain arsitektur di Indonesia, seperti :
- Pemanfaantan energi surya dengan panel surya
Meskipun teknologinya masih dibilang mahal, namun ini bisa diambil sebagai alternatif energi yang sumbernya terus menerus memancar.
- Pemanfaatan Energi Angin
Energi angin salah satu energi yang sudah banyak dipakai di Indonesia meskipun masih terbatas dan perlu kombinasi dengan energi yang lain.
- Energi Gelombang Laut
Energi yang pemanfaatannya masih membutuhkan penelitian dan pengembangan. Rekayasa teknologinya belum banyak diaplikasikan, termasuk di Indonesia, lebih - lebih dengan adanya beberapa gempa tektonik yang berpotensi menimbulkan tsunami, beberapa tahun terakhir ini.
- Energi Tenaga Air
Energi ini sudah sejak lama dikembangkan di Indonesia, seperti : adanya PLTA dan Tenaga Mikrohidro (untuk pembangkit skala kecil), pompa hidran, dsb.
- Energi Nuklir
Salah satu energi yang perlu hati - hati dalam penerapannya sebab terkait dengan teknologi yang cukup rawan bila belum diseertai dengan penguasaan teknologinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar